An-Naar (Neraka) dan Adzabnya Bagian 3
Di antara makanan penduduk neraka adalah dzarī’.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
لَّيۡسَ لَهُمۡ طَعَامٌ إِلَّا مِن ضَرِيعٍ۬ (٦) لَّا يُسۡمِنُ وَلَا يُغۡنِى مِن جُوعٍ۬ (٧)
“Tidak ada makanan bagi mereka kecuali dzarī’ yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar”. (QS Al-Ghāsiyah : 6-7)
Ada yang mengatakan dzarī’ adalah nama tumbuhan berduri. Dan di antara makanan mereka adalah buah dari pohon zaqqūm.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
إِنَّ شَجَرَتَ ٱلزَّقُّومِ (٤٣) طَعَامُ ٱلۡأَثِيمِ (٤٤) كَٱلۡمُهۡلِ يَغۡلِى فِى ٱلۡبُطُونِ (٤٥) كَغَلۡىِ ٱلۡحَمِيمِ (٤٦)
“Sesungguhnya pohon zaqqūm adalah makanan orang yang sangat berdosa. Dia seperti cairan logam yang mendidih di dalam perut. Seperti mendidihnya air yang sangat panas” (QS Ad-Dukhān : 43-46)
Dalam ayat yang lain Allāh mengabarkan bahwasanya zaqqūm adalah pohon yang keluar dari dasar neraka.
Mayangnya seperti kepala-kepala syaithān dan para penghuni neraka akan memakannya dan memenuhi perutnya dengan buah tersebut (Lihat As-Sāffāt: 62-66)
Allāh juga menyebutkan bahwasanya setelah penuh perut mereka dengan buah zaqqūm, maka mereka akan meminum dari air yang mendidih seperti unta yang sangat kehausan (Lihat Al-Wāqi’ah : 51- 55)
Di dalam surat Al-Kahfi : 29, disebutkan bahwasanya setiap kali mereka meminta air minum, maka mereka akan diberi air minum seperti cairan logam yang mendidih yang akan menghanguskan wajah-wajah mereka, (Maksudnya) ketika air tersebut mendekat ke mulut mereka. Dan ketika meminumnya, maka air panas tersebut akan memotong-motong usus mereka.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
وَسُقُواْ مَآءً حَمِيمً۬ا فَقَطَّعَ أَمۡعَآءَهُمۡ
“Dan mereka akan diberi air minum yang sangat panas, maka air panas tersebut akan memotong-motong usus-usus mereka” (QS Muhammad : 15)
Dan di antara makanan penghuni neraka adalah ghislīn, yaitu nanah penduduk neraka yang sangat busuk baunya dan sangat tidak enak rasanya.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
فَلَيۡسَ لَهُ ٱلۡيَوۡمَ هَـٰهُنَا حَمِيمٌ۬ (٣٥) وَلَا طَعَامٌ إِلَّا مِنۡ غِسۡلِينٍ۬ (٣٦) لَّا يَأۡكُلُهُ ۥۤ إِلَّا ٱلۡخَـٰطِـُٔونَ (٣٧)
“Maka tidak ada baginya pada hari ini teman dekat di sini. Dan tidak ada makanan bagi mereka kecuali dari ghislin. Tidak memakannya kecuali orang-orang yang berdosa” (QS Al-Hāqqah : 35-37)
Pakaian mereka dari api dan tembaga panas.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
فَٱلَّذِينَ ڪَفَرُواْ قُطِّعَتۡ لَهُمۡ ثِيَابٌ۬ مِّن نَّارٍ۬
“Maka orang-orang kāfir akan dipotongkan bagi mereka pakaian-pakaian dari api” (QS Al-Hajj :19)
Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
سَرَابِيلُهُم مِّن قَطِرَانٍ۬ وَتَغۡشَىٰ وُجُوهَهُمُ ٱلنَّارُ
“Pakaian mereka dari tembaga panas dan api akan menutupi wajah-wajah mereka” (QS Ibrāhīm: 50)
Kulit penghuni neraka yang begitu tebal akan matang.
Namun setiap matang Allāh akan mengembalikan seperti semula, supaya dia merasakan adzab kembali (Lihat Surat An-Nisā :56)
Isi perut mereka akan meleleh dan kulit mereka akan hancur setelah disiram dengan air panas. Dan mereka akan dipukul dengan palu-palu dari besi setiap kali mereka berusaha untuk keluar dari siksa (Lihat Surat Al-Hajj :19-22)
Di dalam neraka mereka akan diseret di atas wajah-wajah mereka.
Allāh berfirman,
يَوۡمَ يُسۡحَبُونَ فِى ٱلنَّارِ عَلَىٰ وُجُوهِهِمۡ
“Pada hari di mana mereka akan diseret di dalam neraka di atas wajah-wajah mereka” (QS Al-Qamar :48)
Wajah mereka akan menjadi hitam (Lihat Surat Āli-Imrān : 106)
Leher mereka akan dibelenggu dan kaki mereka akan dirantai kemudian diseret di dalam air yang mendidih dan dibakar dengan api (Lihat Surat Ghāfir : 71-72)
Demikianlah pedihnya adzab bagi penghuni neraka. Mereka berteriak meminta kepada Allāh supaya dikeluarkan dari neraka dan beramal shalih.
Allāh berfirman:
وَهُمۡ يَصۡطَرِخُونَ فِيہَا رَبَّنَآ أَخۡرِجۡنَا نَعۡمَلۡ صَـٰلِحًا غَيۡرَ ٱلَّذِى ڪُنَّا نَعۡمَلُۚ
“Dan mereka berteriak dari dalam neraka, Wahai Rabb kami, keluarkanlah kami maka kami akan beramal shalih, amalan yang lain dari apa yang sudah kami amalkan” (QS Fāthir : 37)
Namun permintaan mereka tidak berarti. Mereka juga meminta kepada para penjaga neraka supaya mereka berdo’a kepada Allāh agar meringankan adzab bagi mereka, meskipun hanya satu hari, supaya mereka bisa istirahat (Lihat Surat Ghāfir : 49)
Namun permintaan mereka tidak membawa hasil. Mereka juga berkata kepada malāikat Mālik, malāikat penjaga neraka, supaya Allāh mematikan mereka saja.
Allāh berfirman:
وَنَادَوۡاْ يَـٰمَـٰلِكُ لِيَقۡضِ عَلَيۡنَا رَبُّكَۖ قَالَ إِنَّكُم مَّـٰكِثُونَ
Dan mereka memanggil, Wahai Mālik hendaklah Rabb-mu mematikan kami. Malik berkata, “Sesungguhnya kalian akan terus tinggal di neraka” (QS Az-Zukhruf : 77)
Mereka tidak akan keluar dari neraka, tidak akan diringankan adzabnya dan tidak akan dimatikan.
Balasan bagi orang-orang yang kāfir kepada Allāh Rabbul’alāmin.
Posting Komentar untuk "An-Naar (Neraka) dan Adzabnya Bagian 3"