Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Derajat-derajat Al-jannah atau Surga

Al-Jannah memiliki derajat yang banyak dan para penduduknya memiliki derajat yang berbeda, sesuai dengan kadar imān dan taqwa mereka.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

وَمَن يَأۡتِهِۦ مُؤۡمِنً۬ا قَدۡ عَمِلَ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمُ ٱلدَّرَجَـٰتُ ٱلۡعُلَىٰ

“Dan barang siapa yang datang kepada Allāh dalam keadaan berimān dan telah mengamalkan amal-amal yang shālih, maka merekalah yang akan mendapatkan derajat-derajat yang paling tinggi.” (QS Thāhā : 75)

Dan yang paling tinggi derajatnya adalah Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

“Apabila kalian mendengar muādzin, maka katakan seperti yang ia katakan, kemudian bershalawatlah untukku, karena barang siapa bershalawat untukku sekali, maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan bershalawat untuknya sepuluh kali.

Kemudian mintalah kepada Allāh untukku Al-wasilah, Karena sesungguhnya Al-wasilah adalah sebuah kedudukan di surga yang tidak pantas kecuali untuk seorang hamba di antara hamba-hamba Allāh. Dan aku berharap akulah hamba tersebut. Maka barang siapa yang memintakan untukku Al-Wasilah, dia berhak untuk mendapatkan syafa’at.” (Hadīts riwayat Muslim)

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam telah mengabarkan bagaimana ketinggian derajat sebagian orang-orang yang beriman, dibandingkan penduduk surga yang lain.

Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

Sesungguhnya penduduk surga akan melihat Ahlul Ghurf (penduduk surga yang memiliki kedudukan paling tinggi) yang ada di atas mereka seperti kalian melihat bintang yang masih tersisa di ufuk timur maupun barat. Yang demikian karena jauhnya perbedaan kedudukan di antara mereka. Mereka berkata, “Yā Rasūlullāh, bukankah itu adalah kedudukan para Nabi yang tidak dicapai oleh yang lain?”

Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

Iya….. demi dzat Yang Jiwaku ada di tangan-Nya mereka adalah orang-orang yang berimān dan membenarkan para Rasūl. (Hadīts riwayat Bukhāri dan Muslim)

Di antara orang-orang yang berimān yang akan mendapatkan kedudukan yang paling tinggi adalah Abū Bakar dan ‘Umar Radhiyallāhu ‘anhumā. Sesungguhnya orang-orang yang memiliki derajat (kedudukan) yang paling tinggi akan dilihat oleh orang-orang yang ada di bawah mereka seperti kalian melihat bintang yang baru terbit di ufuk langit. Dan sesungguhnya Abū Bakar dan ‘Umar termasuk mereka, dan mereka berdua akan mendapatkan nikmat.” (Hadīts riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah dan dishāhihkan oleh Syaikh Al-Albāniy rahimahullāh).

Para mujahidin fī sabilillāh, mereka termasuk orang-orang yang akan memiliki kedudukan yang tinggi di dalam surga.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

Sesungguhnya di dalam surga ada seratus derajat yang Allāh sediakan bagi orang-orang yang berjihād di jalan Allāh, Setiap dua derajat seperti antara langit dan bumi, Maka apabila kalian meminta kepada Allāh mintalah Al-Firdaus. Karena sesungguhnya Al-Firdaus adalah surga yang paling afdhāl dan surga yang paling tinggi. Di atasnya ada arsyurrahman, Dan dari sanalah terpancar sungai-sungai surga (Hadits riwayat Bukhāri )

Orang yang memberikan nafkah kepada janda dan orang miskin, maka dia akan mendapatkan pahala orang yang berjihad di jalan Allāh atau seperti orang yang berpuasa di siang hari dan shalāt di malam hari, Sebagaimana di dalam hadīts yang riwayat Bukhāri dan Muslim.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

“Barang siapa yang memberi nafkah dua orang anak wanita sampai dia bāligh, maka dia akan datang pada hari kiamat, aku dan dia (kemudian) beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam menggenggam jari-jari beliau” (Hadīts riwayat Muslim)

Menunjukkan ketinggian derajat orang tersebut. Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda: “Orang yang menanggung anak yatim miliknya atau milik orang lain, aku dan dia di surga seperti dua jari ini” (Hadīts riwayat Muslim).

Dan ini menunjukkan ketinggian derajat orang tersebut, Karena yang dimaksud dengan dua jari di sini adalah jari telunjuk dan jari tengah. Dan dalam hadīts yang shahīh yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya termasuk orang yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekatku majelisnya denganku dihari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian” Orang tua bisa ditinggikan derajatnya di dalam surga karena sebab istighfār anaknya.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

“Sungguh seseorang akan diangkat derajatnya di surga, maka dia berkata, Dari mana ini? Dikatakan kepadanya, Ini semua karena istighfār anakmu untukmu” (Hadīts shahīh riwayat Ibnu Mājah)

Ini adalah dorongan bagi orang tua untuk mendidik anaknya dengan baik. Dan penghuni surga yang paling rendah derajatnya telah kita sebutkan didalam halaqah sebelumnya.

Posting Komentar untuk "Derajat-derajat Al-jannah atau Surga"