Riya’
Seorang mengamalkan sebuah ibadah bukan karena ingin pahala dari Allâh ﷻ akan tetapi ingin di lihat manusia dan di puji. Riya’ hukumnya haram dan dia termasuk syirik kecil yang samar yang tidak mengeluarkan seseorang dari islam.
Riya’ adalah diantara sebab tidak di terimanya amal ibadah seseorang bgaimanapun besar amalan tersebut. Rasulullâh ﷺ bersabda:
قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيهِ مَعِى يْرِى تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ
Allah berfirman: “Aku adalah Dzat yang paling tidak butuh dengan syirik, barang siapa yang mengamalkan sebuah amalan, dia menyekutukan Aku bersama yang lain didalam amalan tersebut maka Aku akan meninggalkannya dan juga kesyrikannya” (HR Muslim No 2985)
Sebagian Ulama berpendapat bahwa syirik yang kecil tidak ada harapan untuk di ampuni oleh Allâh ﷻ. Artinya dia harus di adzab supaya bersih dari dosa riya’ tersebut. Berbeda dengan dosa besar yang ada di bawah kehendak Allâh ﷻ yang kalau Allâh ﷻ menghendaki maka akan di ampuni langsung dan kalau Allâh ﷻ menghendaki maka mereka akan di adzab.
Mereka berdalil dengan keumuman ayat
إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa yang lain bagi siapa yang dikehendaki” (An-Nisa :48)
Tahukah kita, siapa orang yang pertama kali nanti akan dinyalakan api neraka dengan mereka?, mereka bukanlah preman-preman di jalan atau pembunuh yang kejam, tapi mereka justru adalah orang orang yang beramal sholeh.
Mereka adalah orang yang mengajarkan al-Qur’an supaya dikatakan sebagai seorang qari’,seorang yang suka membaca,seorang yang mahir membaca, dan juga orang yang berinfaq supaya dikatakan dermawan, dan berjihad supaya dikatakan sebagai pemberani beramal bukan karena Allâh ﷻ, sebagaimana hal ini telah dikabarkan oleh Nabi ﷺ di dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi.
Oleh karena itu saudara sekalian. Ikhlaslah di dalam beramal dan ikhlas adalah barang yang sangat berharga, para salaf kita merekapun merasa atau merasakan beratnya memperbaiki hati mereka. Dan hanya kepada Allâh ﷻ kita meminta keikhlasan di dalam beramal. Menjauhkan kita dari riya’, sum’ah, ujub dan berbagai penyakit hati. Dan marilah kita biasakan untuk menyembunyikan amal kita kecuali kalau memang ada maslahat yang lebih kuat.
Posting Komentar untuk "Riya’"