Syafaat Bagi Para Pelaku Dosa Besar Bagian 3
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengabarkan bahwasanya ada di antara umat beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam yang akan memberikan syafa’at bagi dua dan tiga orang.
Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
إِنَّ الرَّجُلَ لَيَشْفَعُ لِلرَّجُلَيْنِ وَالثَّلَاثَةِ
“Sesungguhnya seseorang sungguh akan memberikan syafa’at bagi dua orang dan tiga orang” (Hadīts Shahīh Riwayat Al-Bazzar)
Para syuhada akan Allāh berikan kesempatan untuk memberikan syafa’at bagi 70 orang kerabatnya.
Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
يَشْفَعُ الشَّهِيدُ فِي سَبْعِينَ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ
“Orang yang mati syahīd akan memberikan syafa’at bagi 70 orang kerabatnya.” (Hadīts Shahīh Riwayat Abū Dāwūd)
Sebuah kebahagiaan yang luar biasa, seseorang memberi syafa’at untuk orang tua, anak-anak, istri dan saudara-saudaranya di saat mereka sangat membutuhkan. Ada di antara umat beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam yang akan memberi syafa’at untuk orang banyak.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Akan masuk surga lebih dari jumlah Bani Taamim dengan sebab syafa’at satu orang dari umatku, Dikatakan kepada beliau, “Yā Rasūlullāh, apakah orang itu adalah selain dirimu?” Beliau menjawab: “Iya, dia adalah orang lain selain diriku.” (Hadīts Riwayat At-Tirmidzi)
Bani Taamim adalah kabilah yang terkenal besar di zaman Nabi Shallallāhu ‘alayhi wa sallam. Semakin besar imān seseorang, maka akan semakin besar harapan untuk bisa memberi syafa’at kepada orang lain. Orang yang banyak melaknat orang lain di dunia tidak bisa memberikan syafa’at di hari kiamat.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
إِنَّ الّلَعَانِيْنَ لَا يَكُوْنُوْنَ شُهَدَاءَ وَلَا شُفَعَاءَ يَوْمَ القِيَامَةِ
“Orang-orang yang banyak melaknat tidak akan menjadi saksi dan tidak akan memberi syafa’at di hari kiamat.” (Hadīts Riwayat Muslim)
Anak-anak orang yang berimān yang meninggal sebelum dewasa akan memberikan syafa’at bagi kedua orang tuanya.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Anak-anak kecil dari orang-orang yang berimān akan menjadi daanish surga”
Arti daanish adalah jentik-jentik nyamuk yang senantiasa ada di kolam.
Maksud beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam bahwasanya anak-anak kecil tersebut pasti akan masuk surga dan tidak akan pernah meninggalkannya.
Kemudian beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan:
“Salah seorang di antara mereka menemui ayahnya atau kedua orang tuanya kemudian memegang pakaian atau memegang tangannya seperti aku mengambil ujung pakaianmu ini, Maka dia tidak akan melepaskan pegangannya sampai Allāh memasukkan dia dan kedua orangtuanya ke dalam surga.” (Hadīts Riwayat Muslim)
Ini adalah kabar gembira bagi setiap orang tua yang bersabar ketika diuji oleh Allāh dengan meninggalnya anak yang belum dewasa.
Puasa dan Al-Quran akan memberikan syafa’at.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Puasa dan Al-Quran akan memberikan syafa’at pada hari kiamat untuk seorang hamba” Puasa berkata, Wahai Rabb-ku aku telah menahannya dari makan dan syahwatnya di siang hari. Maka terimalah syafa’atku untuknya. Al Qurān berkata: Wahai Rabb-ku sesungguhnya aku telah mencegahnya dari tidur di malam hari, Maka terimalah syafa’atku untuknya. Maka diterimalah syafa’at keduanya.” (Hadīts Shahīh Riwayat Ahmad di dalam Musnad beliau).
Ini adalah dorongan bagi seseorang untuk berpuasa karena Allāh dan menjaga adab-adabnya. Dan dorongan untuk membaca Al Qurān karena Allāh dan menunaikan hak-haknya. Demikianlah mereka akan memberikan syafa’at setelah diizinkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla, sebagai bentuk pemuliaan Allāh kepada mereka.
Orang-orang yang bertauhīd sajalah yang akan mendapatkan syafa’at. Adapun orang-orang musyrik, orang-orang kāfir dan orang-orang munāfiq, maka mereka tidak akan mendapatkan syafa’at.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
فَمَا تَنفَعُهُمۡ شَفَـٰعَةُ ٱلشَّـٰفِعِينَ
“Maka tidak akan bermanfaat bagi mereka syafa’at orang-orang yang memberikan syafa’at.” (QS Al-Mudatsir : 48)
Orang-orang yang berdo’a kepada nabi atau malāikat atau Orang-orang yang shālih dengan alasan ingin mendapatkan syafa’at mereka, justru tidak mendapatkan syafa’at, karena mereka telah membatalkan imān mereka dengan menyekutukan Allāh Subhānahu wa Ta’āla di dalam beribadah.
Posting Komentar untuk "Syafaat Bagi Para Pelaku Dosa Besar Bagian 3"