Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keadaan Manusia Ketika Hisab

Ada di antara manusia yang kelak akan sulit hisābnya, ada yang mudah, dan ada di antara mereka yang sama sekali tidak dihisāb. Orang-orang kāfir menurut pendapat yang lebih kuat meskipun amalan mereka adalah amalan yang sia-sia namun mereka akan dihisāb dan ditanya oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Sebagai celaan kepada mereka dan untuk menunjukkan keadilan Allāh serta menegakkan hujjah atas mereka. Hisāb terhadap orang-orang kāfir akan sangat teliti.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

وَمَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ هَلَكْ

“Barang siapa yang diperiksa dengan teliti hisābnya, maka dia akan binasa” (Hadīts Riwayat Bukhāri dan Muslim)

Adapun orang-orang yang berimān maka mereka akan dihisāb dengan hisāb yang mudah.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

فَأَمَّا مَنۡ أُوتِىَ كِتَـٰبَهُ ۥ بِيَمِينِهِۦ (٧) فَسَوۡفَ يُحَاسَبُ حِسَابً۬ا يَسِيرً۬ا (٨)

“Adapun orang yang diberi kitāb dengan tangan kanannya,maka dia akan dihisāb dengan hisāb yang mudah”. (QS Al-Insyiqaq: 7-8)

Dan yang dimaksud dengan hisāb yang mudah disebutkan oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam dalam sebuah hadīts yang artinya:

“Sesungguhnya Allāh akan mendekatkan seorang mu’min kemudian menutupinya, kemudian Allāh berkata kepadanya, “Apakah kamu mengetahui dosa ini? Apakah kamu mengetahui dosa ini?” Maka orang mu’min tersebut akan berkata, “Iya wahai Rabbku”. Sehingga ketika Allāh Subhānahu wa Ta’āla sudah membuatnya mengakui dosa-dosanya dan hamba tersebut melihat bahwasanya dirinya binasa yaitu karena dosa-dosanya tersebut, maka Allāh berkata aku telah menutupi dosa-dosamu ini di dunia dan aku mengampuninya untukmu hari ini. Maka diapun diberi kitāb kebaikan-kebaikannya”. (Hadits Riwayat Bukhāri dan Muslim)

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengabarkan bahwasanya ada 70 ribu orang dari umatnya yang kelak tidak dihisāb sama sekali.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam menyebutkan bahwasannya mereka adalah:

  1. Orang-orang yang tidak pernah minta diobati dengan besi panas
  2. Tidak minta diruqyah oleh orang lain
  3. Tidak bertathayyur yaitu menganggap sial dengan melihat burung ataupun semisalnya

Dan mereka hanya bertawakal kepada Allāh. Di antara mereka adalah seorang sahabat Ukasyah Ibnu Mihshan (Hadīts Riwayat Bukhāri dan Muslim)

Posting Komentar untuk "Keadaan Manusia Ketika Hisab"